Minggu, 26 Februari 2017

Jenis Batu Charoite


Charoite adalah mineral silicate langka dengan komposisi kimia yang sangat kompleks, Phosphorus, Calcium, dan Sodium. Batu ini dianggap sebagai batu permata yang relatif baru, karena mulai diperkenalkan pada tingkat komersial pada tahun 1978, meskipun penemuan pertamanya terjadi sekitar tahun 1940-an. Komposisi batu Charoite hampir mendekati murni dan mengandung hanya sedikit jejak Microcline Feldspar, Aergirine, atau Tinaksite.

Batu Charoite juga bisa menunjukkan sedikit efek Chatoyancy (Mata Kucing atau Cat’s Eye), yang bila dikombinasikan dengan warnanya yang unik, kemilau atraktif, dan tembus cahaya seperti Marmer, menyebabkan banyak orang tertipu, dianggapnya Charoite adalah sintesis atau buatan lab, karena penampilannya terlihat terlalu luar biasa untuk ukuran batu alami. Sejak diperkenalkan baru-baru ini pada perdagangan permata internasional, kepopuleran Charoite terus meningkat tahun demi tahun. Sayangnya, karena keterbatasan pasokan, beberapa ahli menyatakan bahwa tambang utama di Siberia akan segera habis, seperti halnya batu permata langka lainnya seperti Tanzanite dan Ammolite.

Batu Jenis Chrome Diopside



Batu Chrome Diopside adalah varietas dari Calcium Magnesium Sillicate yang berkualitas permata yang kaya akan Chromium dengan level kejernihan transparan sampai Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan). Batu ini adalah salah satu varietas langka dari Diopside dan termasuk ke dalam keluarga mineral Pyroxene. Diopside terkenal karena warna hijau-hutannya yang atraktif, tapi tergantung pada jejak dan agen pewarnanya, warna batu permata Diopside bisa mencakup berbagai warna yang berbeda, seperti hitam sampai mendekati hitam, ungu-biru yang langka, dan hijau muda kekuningan sampai hijau tua. Batu Chrome Diopside telah diakui secara resmi sebagai bagian dari Diopside, dan merupakan salah satu permata terbaru yang hadir dalam perdagangan permata saat ini. Meskipun relatif baru, batu ini sangat cepat diterima dalam perdagangan permata dan menjadi salah satu batu permata hijau yang paling populer saat ini. Meskipun beredarnya keyakinan luas bahwa batu permata berwarna hijau adalah hal yang umum, batu permata hijau yang terbentuk secara alami seperti batu Chrome Diopside ini sebenarnya tergolong langka.

Dalam jangka waktu yang lama sejak penemuannya pada tahun 1988, batu Chrome Diopside hanya ditemukan pada satu lokasi saja, di Rusia, di sebelah timur Siberia. Tetapi, baru-baru ini deposit lainnya telah ditemukan di berbagai tempat lain di seluruh dunia, terutama Pakistan, yang sekarang dianggap sebagai pemasok signifikan untuk Diopside yang kaya akan Chromium. Ketika pertama kali muncul dalam perdagangan permata di Eropa, para dealer langsung mengagumi warna hijaunya yang menyala dan mulai membanding-bandingkannya dengan batu permata hijau lainnya yang lebih mahal. Kabar pun mulai cepat menyebar bahwa warna batu Chrome Diopside bisa menyaingi Tsavorite Garnet dan Chrome Tourmaline. Kemudian, tak lama setelah jatuhnya Tembok Berlin, Rusia mulai mengekspor batu Chrome Diopside dan mulai membanjiri pasar internasional secara agresif, yang dipasarkan sebagai alternatif yang terjangkau untuk Emerald (Zamrud), Demantoid Garnet, dan Tsavorite Garnet. Sampai dengan hari ini, meskipun kelangkaannya, harga batu Chrome Diopside masih tetap sangat terjangkau.

Pada batu Chrome Diopside, semakin besar ukuran batu, maka warnanya akan semakin gelap. Dalam banyak kasus, batu yang berukuran besar warnanya bisa menjadi gelap sehingga terlihat lebih mendekati hitam. Sayangnya, untuk mencapai warna yang paling diinginkan, batu ini biasanya dipotong facet dengan berat dibawah 2 karat. Setiap batu yang dipotong facet lebih dari 2 karat dengan tetap bisa mempertahankan warna hijau-menengahnya dianggap sangat langka. Kebanyakan Diopside terbentuk sangat buram tidak tembus cahaya dengan sangat sedikit atau tidak ada nilai batu permata sama sekali, tetapi pada kesempatan yang langka, beberapa batu buram atau hitam mungkin akan memiliki efek Chatoyancy (Mata Kucing) atau Asterism (Star atau Bintang) yang dianggap langka dan sangat berharga. Batu seperti ini dalam perdagangan permata dikenal dengan nama Cat’s Eye Diopside dan Star Diopside.

Batu Jenis Chrysoberyl

Batu Chrysoberyl adalah batu permata langka dan eksotis yang dtemukan pertama kali pada tahun 1789 oleh ahli geologi terkenal, Abraham Gottlob Werner. Nama “Chrysoberyl” awalnya berasal dari kata Yunani, “Chryso” dan “Beryl”, yang artinya “Emas” dan “Hijau”. Selama bertahun-tahun, Chrysoberyl sering disebut sebagai “Chrysolite”, nama yang secara historis pernah digunakan untuk mengacu pada setiap batu permata yang berwarna emas-hijau sampai hijau zaitun. Saat ini, istilah “Chrysolite” tidak lagi sering digunakan. Meskipun namanya “Chrysoberyl”, batu Chrysoberyl bukanlah Beryl, meskipun memiliki tampilan dan komposisi yang sama dengan Beryl. Batu Chrysoberyl diklasifikasikan sebagai spesies dan kelompok mineral yang independen. Beryl adalah aluminum beryllium silicate, sedangkan Chrysoberyl adalah beryllium aluminum oxide. Chrysoberyl adalah bijih kecil dari elemen Beryllium (Be) dan terbentuk pada granit.

Di dalam spesies Chrysoberyl juga ada beberapa varietas batu permata lainnya yang berbeda. Varietas yang paling umum adalah yang berbentuk transparan sampai Translucent (tembus cahaya tapi tidak transparan) yang diwarnai oleh besi, yang biasanya berwarna kekuningan sampai hijau muda. Yang seperti ini biasanya hanya diperdagangkan dengan nama “Chrysoberyl”, sedangkan varietas lain Chrysoberyl diperdagangkan dengan menggunakan nama yang lebih spesifik, seperti Cat’s Eye Chrysoberyl (Cymophane) yang memiliki efek mata kucing, dan batu Alexandrite yang langka dan memiliki efek perubahan warna (Color Change). Dalam kasus yang sangat jarang, Color Change Chrysoberyl juga bisa memiliki efek mata kucing, yang kemudian diklasifikasikan sebagai Cat’s Eye Alexandrite.

Batu Jenis Black Opal


Batu Black Opal adalah salah satu dari banyak varietas Opal yang ada saat ini dan juga menjadi salah satu varietas yang paling populer. Pada tahun 2008, Australia secara resmi mengakui dan menyatakan bahwa Black Opal menjadi batu permata resmi untuk negara bagian New South Wales. Batu Opal sudah menjadi batu permata resmi yang mewakili seluruh negara bagian Australia, karena hampir semua pasokan batu Black Opal di dunia ditambang dari New South Wales dan menakjubkannya, 97% dari semua batu Opal yang ada di dunia juga bersumber dari Australia.

Batu Black Opal adalah yang varietas Opal yang sangat dihargai tinggi, terutama yang berasal dari Lightning Ridge, Australia.

Warna batu Black Opal berkisar dari abu-abu gelap sampai hitam, dan warna latar belakang gelapnya bertindak sebagai dasar untuk spektrum warna yang ditampilkan. Meskipun namanya Black atau “hitam”, pada kenyataannya, warnanya mencakup berbagai warna. Jenis yang sangat berkualitas adalah yang bisa merefleksikan spektrum penuh warna melalui kualitas permainan warnanya yang unik.

Jenis Batu Bloodstone


Batu Bloodstone adalah batu permata buram sampai tembus cahaya varietas dari Chalcedony Quartz. Lebih spesifik lagi, diklasifikasikan sebagai varietas dari Microcrystalline Quartz. Bloodstone memiliki ciri fisik berwarna hijau tua dan adanya inklusi berwarna merah seperti darah. Batu Bloodstone juga dikenal sebagai “Heliotrope” dan “Blood Jasper”. Di Indonesia, batu ini biasa disebut dengan nama Akik Darah, Batu Darah, Naga Sui atau Nogo Sui.

Orang-orang Kristen memiliki sejarah yang sangat panjang dalam penggunaan batu Bloodstone. Batu ini sebenarnya adalah salah satu dari batu permata yang paling signifikan dalam kitab suci Kristen. Bloodstone diyakini telah diciptakan oleh darah Yesus Kristus. Dikatakan, bahwa selama penyaliban, darah Yesus menetes dari luka-lukanya, menodai batu Jasper berwarna hijau yang ditempatkan di bawah kakinya. Merah darahnya menodai batu hijau selamanya, melahirkan Bloodstone yang kita kenal sekarang. Nama “Blood Jasper” berasal dari legenda Kristen, tetapi secara teknis, nama ini sebenarnya kurang tepat karena Bloodstone bukanlah jenis batu Jasper.

Bloodstone juga dikenal sebagai “Batu Martir”. Disepanjang sejarah, batu Bloodstone umumnya digunakan untuk ukiran dan patung simbol yang mewakili “Penderitaan Martir” dan “Deraan”. Ukiran Bloodstone yang paling terkenal adalah yang ada di museum Louvre di Paris, yang merupakan segel Kaisar Jerman, Rudolf II, dan merupakan “Batu Martir” atau “Martyr Stone” yang paling terkenal di dunia.

Jenis Batu Boulder Opal


Batu Boulder Opal adalah salah satu varietas Opal yang paling berharga kedua setelah Black Opal Australia. Spesimen Boulder Opal bisa menunjukkan semua warna spektral melalui permainan warnanya yang unik. Boulder Opal mungkin dianggap kurang berharga daripada Black Opal, tapi sebenarnya lebih langka. Boulder Opal hanya didapatkan sekitar 2% saja dari deposit semua Opal di Australia, sedangkan Black Opal sekitar 8%. Sisanya 90% adalah Common Opal, sering disebut sebagai “Potch” atau “White Opal”. Australia memproduksi lebih dari 95% dari seluruh pasokan dunia untuk batu permata Opal, jelas menjadikannya sebagai pemasok Opal terbesar di dunia. Boulder Opal pertama kali ditemukan di Quilpe, Australia Barat, sekitar tahun 1870. Hampir semua batu Boulder Opal yang ada saat ini adalah berasal dari Western Queensland, Australia, area yang kaya akan Opal dengan luas sekitar 200 sampai 300 kilometer persegi.

Boulder Opal ditemukan tertanam pada batu-batu besar (Boulder) Ironstone, dari situlah namanya berasal. Terbentuk sebagai batu kerikil, Opal berkembang di dalam vena, celah, dan cekungan tipis. Ketika penambang Opal mencoba untuk melepas Opal dari Ironstone, beberapa batu matriks host-nya (Ironstone) turut disertakan. Karena hal ini, batu Boulder Opal kadang-kadang disebut sebagai “Opal in Matrix”. Matrix Ironstone meningkatkan daya tahan dan warna batu, sering kali juga bisa meningkatkan efek permainan warna dan “Opalescence”, yang merupakan dua phenomenona optik yang berbeda, tapi sering keliru tafsirkan. Batu Boulder Opal mirip dengan Opal Doublet yang dilapis melalui proses treatment, tapi bukannya dilapis secara artifisial, lapisan pada batu Boulder Opal adalah kejadian alami.

Dibandingkan dengan varietas Opal lainnya, batu Boulder Opal memiliki densitas yang lebih tinggi karena matriks Ironstone-nya. Akibatnya, batu Boulder Opal berukuran lebih kecil dibandingkan dengan Common Opal pada berat yang sama. Sebagai bukti bahwa batu Boulder Opal memiliki namadan popularitas dalam perdagangan permata, batu ini adalah salah satu birthstone atau batu kelahiran resmi untuk bulan Oktober, bersanding dengan varietas Opal lainnya.

Batu Jenis Carnelian


Batu Carnelian termasuk ke dalam kelompok mineral Quartz, kelompok mineral yang paling banyak kedua di dunia. Meskipun semua batu permata Quartz memiliki komposisi kimia yang sama yaitu silikon dioksida, mereka diklasifikasikan menjadi dua cabang yang berbeda berdasarkan bentuk kristalnya: Macrocrystalline Quartz dan Cryptocrystalline Quartz, dan Carnelian masuk ke dalam Cryptocrystalline Quartz. Cryptocrystalline, juga disebut sebagai Chalcedony Quartz, juga mencakup berbagai batu permata lainnya seperti batu Agate, Onyx, dan Jasper. Carnelian diklasifikasikan berdasarkan warnanya dan didefinisikan sebagai varietas Chalcedony Quartz yang berwarna merah-oranye sampai merah kecoklatan. Warnanya berasal dari jejak besi yang terbentuk di dalam kristal Quartz tak berwarna.

Carnelian, juga disebut sebagai “Cornelian”, sering keliru dianggap sebagai “Sard”, varietas Chalcedony Quartz yang berwarna kecoklatan dan lebih gelap. Karena tidak ada perbedaan yang jelas antara Sard dan Carnelian, banyak spesimen yang diidentifikasi dengan benar sebagai keduanya. Carnelian juga merupakan salah satu dari banyak batu permata yang diklasifikasikan sebagai “Carbuncle”. Carbuncle adalah istilah yang awalnya hanya digunakan untuk merujuk pada batu Garnet yang berwarna merah, tapi saat ini, nama tersebut digunakan untuk mereferensikan setiap batu permata berwarna merah yang dipotong cabochon.

Batu Carnelian adalah salah satu batu permata tertua, dengan catatan sejarah lebih dari 4000 tahun yang lalu. Batu ini sangat berharga dan dipakai oleh banyak orang-mulia pada zaman kuno. Batu ini juga memiliki tempat yang sangat istimewa dalam agama Kristen. Menurut kitab suci Kristen, Carnelian adalah salah satu dari dua belas batu permata yang dikenakan pada dada Aaron, saudara Musa, seorang nabi dan imam besar pertama dari Israel. Carnelian juga memainkan peranan penting dalam Yunani kuno, Romawi, dan budaya Babylonia. Bahkan, batu ini populer dipakai sebagai jimat, cincin kebesaran, dan segel.