Minggu, 26 Februari 2017

Batu Jenis Chalcedony


Batu Chalcedony adalah spesies batu permata yang termasuk ke dalam kelompok mineral Quartz. Secara teknis, Chalcedony adalah istilah Gemologi untuk semua jenis Quartz dalam bentuk Cryptocrystalline, yang bisa memiliki beragam warna, ukuran, dan pola. Namun, saat ini istilah “Chalcedony” paling sering digunakan untuk mereferensikan jenis yang lebih spesifik dari Cryptocrystalline Quartz, sering disebut sebagai “Actual Chalcedony” atau “Chalcedony yang sebenarnya”, atau “Chalcedony dalam arti sempit”. Untungnya, untuk meminimalkan kebingungan, sebagian varietas lain dari Cryptocrystalline Quartz diperdagangkan menggunakan nama dagang individu mereka sendiri, seperti Banded Agate, Carnelian, atau Jasper. Batu Chalcedony bisa dikenali melalui sifat tembus cahayanya, kesolidan warna terangnya, biasanya mulai dari kebiruan sampai putih atau abu-abu. Di Indonesia, batu ini biasa disebut dengan nama batu Akik Yaman, Spiritus, atau Lavender.

Cryptocrystalline Quartz adalah bentuk padat dari silica, yang berarti memiliki kristalisasi yang sangat halus. Bahkan, kebanyakan kristal Cryptocrystalline sangat halus sehingga partikel-partikelnya bahkan tidak bisa dilihat di bawah mikroskop. Beberapa material Cryptocrystalline mungkin di-subklasifikasikan lagi sebagai “Microcrystalline”, yang mengacu pada material Cryptocrystalline dengan kristal yang sedikit lebih besar (bisa dilihat ketika diiris tipis dan diamati di bawah mikroskop polarisasi).

Dalam beberapa waktu, Chalcedony dianggap sebagai varietas Cryptocrystalline Quartz yang berserat, tetapi kemudian diketahui bahwa itu adalah kombinasi Quartz dan mineral silikat lainnya; Moganite (Polimorph Quartz). Quartz dan Moganite memiliki komposisi kimia silikon dioksida yang sama, tetapi memiliki struktur kristal yang berbeda. Moganite adalah Monoclinic, sedangkan Quartz termasuk ke dalam sistem kristal Trigonal. Chalcedony terbentuk dengan sistem kristal Hexagonal.

Nama “Chalcedony” sebenarnya berasal dari kata latin “Chalcedonius”, yang diduga berasal dari “Chalcedon”, sebuah pelabuhan kuno di Asia Minor (Anatolia), sekarang adalah Kadikoy, Turkey. Batu Chalcedony terkenal karena kualitasnya setelah dipoles. Pada kenyataannya, setelah dipoles lama, beberapa varietas Chalcedony bisa menunjukkan cahaya yang sepertinya berasal dari dalam. Batu Chalcedony Quartz adalah tanpa diragukan lagi merupakan salah satu material yang paling penting sepanjang masa, tidak hanya untuk perhiasan, tetapi juga merupakan bahan penting untuk berbagai keperluan ilmiah dan juga industri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar