Minggu, 26 Februari 2017

Jenis Batu Amber


Batu Amber (atau Ambar) adalah batu permata yang terbentuk melalui fosilisasi resin pohon. Resin Amber tidaklah sama dengan getah pohon biasa. Secara khusus bersumber dari pohon Pinus Succinifera. Proses fosilisasi Amber dapat ditelusuri kembali hingga ke periode Tertiary, yang berarti bahwa batu tersebut terbentuk sekitar 50 juta tahun yang lalu. Karena Amber terbentuk dari resin yang lembut dan lengket, di dalam batu ini biasanya terdapat inklusi hewan dan tumbuhan; kebanyakan nyamuk dan spesies serangga lainnya. Amber yang berkembang di lapisan batubara sering disebut sebagai “Resinite”, dan jenis yang bersumber khusus dari lapisan batubara Selandia Baru disebut sebagai “Ambrite”. Amber adalah salah satu dari beberapa jenis batu permata organik, selain Pearl (mutiara), Coral dan Ivory (gading).

Kata “Amber” berasal dari bahasa Persia Tengah “Ambar”. Pada awalnya digunakan untuk mendeskripsikan zat lilin yang mengeras yang ditemukan di dalam usus ikan Paus Sperma yang disebut “Ambergris”. Ambergris digunakan dalam produksi wewangian karena memiliki bau aromatik yang sangat menarik. Pada abad ke-14, penggunaan istilah “Amber” bergeser dari yang awalnya untuk mereferensikan “Ambergris” menjadi nama batu permata. Amber dan Ambergris sering kali membingungkan karena keduanya bisa ditemukan terdampar di pesisir pantai. Keduanya bisa dibedakan melalui kepadatannya. Ambergris memiliki kepadatan yang jauh lebih rendah dan mengapung di air tawar, sedangkan batu Amber tidak mengapung di air tawar, tapi mengapung di air asin.

Proses pembentukan batu Amber dimulai dengan transformasi resin menjadi Copal. Transformasi ini dipicu oleh suhu yang tinggi dan tekanan sedimen resin diatasnya. Paparan panas dan tekanan mengusir Terpen (salah satu dari kelompok besar hidrokarbon tak jenuh yang mudah menguap yang ditemukan dalam minyak esensial pada tanaman), yang dapat menyebabkan kerusakan dan pembusukan. Melalui waktu dan resistensi, resin akhirnya mengeras dan membatu menjadi Amber. Banyak pohon yang menghasilkan resin, tapi kebanyakan tidak akan bisa menghasilkan Amber. Resin pohon harus sangat elastis dan tahan terhadap pembusukan. Mayoritas deposit resin tidak bisa menangani kontak yang terlalu lama dengan sinar matahari, hujan, dan suhu yang ekstrim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar